Jakarta sebagai salah satu kota terbesar di Asia Tenggara sudah seharusnya memiliki fasilitas transportasi yang ideal untuk warganya. Kehadiran fasilitas umum berupa sarana transportasi yang mumpuni akan secara langsung meniingkatkan produktivitas serta kinerja warga perkotaan. Tingginya mobilisasi dan laju perputaran uang menjadi kunci dari semakin dibutuhkannya sarana transportasi perkotaan yang terintegrasi.

Transit Oriented Development (TOD) belum lama ini digadang-gadang mampu menjadi solusi terbaik integrasi sarana transportasi dan hunian warga. Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (Kemen BUMN), Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat hadir dalam sebuah sinergi strategis. Pengembangan proyek TOD di seluruh stasiun kereta api yang terkoneksi dengan jaringan commuter line Jabodetabek.

PT PP (Persero) Tbk dengan visi untuk selalu menjadi pemain besar di industri konstruksi kawasan ASEAN menerima penugasan pengembangan TOD dengan tangan terbuka. Dalam peresmian proyek dan seremoni ground breaking TOD St. Juanda dan Tanah Abang, Tumiyana, Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk megungkapkan keseriusan PT PP dalam menggarap proyek TOD. PT PP rencananya paling tidak akan menggarap tiga titik TOD di sepanjang jalur Commuter Line Jabodetabek.

Stasiun Juanda dan Tanah Abang akan menjadi pilot proyek TOD yang juga mengakomodasi kebutuhan hunian nterjangkau untuk masyarakat berpenghasilan rendah. “Kami senang dan optimis menerima penugasan ini. Dukungan dari Bapak dan Ibu Menteri pun menjadi dorongan positif bagi kami. Saya pribadi bahkan masih dihubungi Pak Menteri untuk update proyek TOD hampir setiap hari,” ungkap Tumiyana, Rabu (11/10) lalu.